Rabu, 27 April 2016

Petualang Cilik Menjelajah Kota Surabaya

Petualang Cilik Menjelajah Kota Surabaya

Setelah melalui puncak jam bermain, kakak Afifah santai merebahkan diri di atas karpet, di sela-sela mainan yang berserakan. Dia sedang mengamati sebuah brosur dengan banyak gambar binatang di dalamnya. Terdengar cerita mengalir dari mulut kecilnya. Dia memang senang bercerita meski tanpa pendengar.
Tiba-tiba Afifah berdiri dan berlari ke arah uminya dengan brosur tetap di tangannya. “Umii, kakak sudah lama ya ga main ke kebun binatang?, ayo mii.” Tangan Afifah semangat menunjukkan sebuah brosur yang sejak tadi ia amati. “Boleh kak, nanti kita bilang abi ya.” Umi pun tak kalah senang jika berurusan dengan yang namanya liburan. Umi langsung mengambil kalender, dan mencari waktu yang tepat.

Sebelum menyampaikan ke Abi, Umi perlu menyiapkan rekomendasi tujuan wisata beserta data-data pelengkapnya. Hal inilah yang membuat Abi lebih mudah meng-iya-kan ajakan keluarga untuk liburan. Ada beberapa persiapan yang wajib dilakukan :
1.      Menentukan tema wisata. Apa benar ingin ke kebun binatang?, padahal baru lima bulan yang lalu Afifah ke sana. Apa ingin ke pantai?, karena Afifah sangat senang bermain di sana, tapi itu juga baru tiga bulan yang lalu dia ke pantai. Sepertinya Umi perlu mencari wahana baru untuk menambah pengalaman Afifah, dan yang tentu ekonomis, tidak mengeluarkan banyak biaya.
2.      Menentukan lokasi tujuan. Dimulai dengan mencari di internet, lalu diverifikasi kepada teman-teman yang sudah pernah ke lokasi tersebut. Guna verifikasi untuk mendapatkan testimony sehingga menguatkan rencana wisata.
3.      Membuat jadwal kegiatan. Hal itu berperan penting dalam membuat urutan lokasi-lokasi yang akan dituju. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan, yaitu diantaranya jam buka lokasi, denah lokasi, prakiraan cuaca, ritme aktivitas harian anak-anak dan akses terhadap tempat makan.
4.      Membuat alternatif rencana. Hal itu wajib dibuat supaya tidak buta tujuan ketika rencana di jadwal tidak sesuai dengan kenyataan.
Setelah mencari ide kesana kemari, muncul kata kunci : wahana baru, ekonomis, dan ramah anak. Umi ingin wisata kali ini ada beberapa lokasi yang dituju, maka terpilih Kota Surabaya yang cukup dekat dengan Gresik. Juga ingin membuktikan bahwa di Surabaya tidak hanya mall yang bisa dikunjungi. Maka tema wisata kali ini yaitu “petualangan satu hari di Kota Surabaya”.
Lanjut menentukan lokasi wisata. Umi memiliki rencana maksimal 3 lokasi yang dituju daam 1 hari. Mengingat daya tahan tubuh anak-anak juga. 3 lokasi itu antara lain : wisata menggunakan bus Surabaya Heritage Track (SHT), wisata hutan mangrove Wonorejo, dan Kebun Bibit Wonorejo.
Berikut profil singkat dari ketiga lokasi wisata tersebut :
A.      Surabaya Heritage Track
House of Sampoerna yang terletak di kawasan Kebunrojo, sebuah museum klasik yang dibangun oleh keluarga Sampoerna (dulu adalah pemilik pabrik rokok Sampoerna), menyediakan tur gratis dengan mini bus mengelilingi Kota Tua Surabaya yang dinamai dengan Surabaya Heritage Track (SHT).

REGULAR TOURS
DAY
SCHEDULE
Weekday
Tue to Thurs
Surabaya - The Heroes City
(Heroes Monument - PTPN XI)
1. 09:00 - 10:00
Surabaya - The Trading City
(Hok Ang Kiong Temple - Escompto Bank)
2. 13:00 - 14:00
Surabaya during The Dutch Occupation
(Kebonrojo Post Office - Kepanjen Church - Ex. De Javasche Bank)
3. 15:00 - 16:30
Weekend
Fri to Sun
Exploring Surabaya
(Balai Pemuda - City Hall - Ex. De Javasche Bank)
1. 09:00 - 10:30
Surabaya -The Heroes City
(Heroes Monument - GNI - PTPN XI)
2. 13:00 - 14:30
Babad Surabaya
(Kampung Kraton - City Hall - Cak Durasim)
3. 15:00 - 16:30
(Sumber : www.houseofsampoerna.museum























Reservasi dapat dilakukan melalui Tracker Information Center (TIC) dengan nomor telpon (031) 539000 Ext. 24142. Kuota reservasi yaitu setengah dari total jumlah kursi yang disediakan. Setengahnya lagi disediakan untuk yang mendaftar pada hari H di lokasi. Tidak ada pungutan biaya dalam wisata bus SHT ini. Sebaiknya datang 30 menit sebelumnya dari jadwal yang telah ditentukan. Bus SHT akan berangkat tepat waktu untuk memulai perjalanan. 
Di dalam bus, pemandu wisata akan menjelaskan sejarah kota Surabaya dan tempat-tempat yang dilalui. Peserta tur juga diperbolehkan mengajukan pertanyaan. Jika di dalam rombongan ada wisatawan asing maka pemandu wisata akan menjelaskan juga dalam bahasa Inggris.
Dan ini lokasi House of Sampoerna (HoS) :


B.      Ekowisata Mangrove Wonorejo
Saat ini, hutan mangrove merupakan satu-satunya hutan yang ada di Surabaya. Ekowisata ini bernilai edukasi dalam pelestarian lingkungan.
Masuk ke dalam area ekowisata ini tidak ada pungutan biaya. Biaya hanya dikenakan hanya bagi pengunjung yang ingin menggunakan jasa kapal, perahu dan speed boat. Untuk tarif perahu sebesar 25.000 tiap 1 orang dewasa, dan anak dibawah 5 tahun tidak dikenakan biaya.
Fasilitas yang dapat dinikmati di ekowisata mangrove antara lain :
·         Resto
·         Gazebo
·         Menara pantau
·         Musholla
·         Kapal Jaya Samudera
·         Perahu
·         Speed boat
Dan, ini lokasi Ekowisata Mangrove Wonorejo.


C.      Kebun Bibit Wonorejo
Kebun Bibit ini lokasinya tidak jauh dari Ekowisata Mangrove Wonorejo. Hanya perlu waktu tempuh sekitar 15 menit dengan berkendara mobil. Tidak ada tiket masuk, alias free.
Ada banyak spot menarik di Kebun bibit dengan luas sebesar 5,9 Hektare ini. Beberapa spot tersebut adalah :
1. Danau
Danau besar ini terletak tepat di tengah-tengah dari taman ini. Danau ini menjadi spot paling favorit bagi para pengunjung.
2. Wall Climbing Anak
Area ini terletak di depan pintu masuk dari Kebun Bibit Wonorejo. Terdapat 5 alat wall climbing yang bisa di gunakan oleh anak-anak untuk melatih kekuatan tangan dan kakinya.
3. Kandang Rusa
Di dalam kandang ini terdapat 5 rusa. Kita dapat memberi makan berupa rumput ke rusa-rusa yang jinak tersebut.
4. Kandang Unggas
Ada beberapa unggas berjenis bebek dan angsa yang terkadang juga di lepas untuk berenang di danau kecil khusus untuk unggas.
5. Jogging Track
Area ini terletak di sekeliling danau dan bisa di manfaatkan pengunjung untuk jogging maupun jalan sehat.
6. Play Ground
Ada banyak alat permainan anak di tempat ini. Mulai dari ayunan, perosotan hingga permainan tangga yang akan membuat anak anda enggan meninggalkan taman ini nantinya.
7. Fitnes Area
Terdapat beragam alat fitness outdoor yang bisa dipergunakan.
8. Taman Bunga
9. Terapi Batu
10. Rumah Anggrek
Dalam ruangan ini terdapat beragam tanaman anggrek hias yang merupakan bibit unggulan dan nantinya di pakai untuk menghias kota.
11. Bibit Tanaman
Terdapat bermacam-macam bibit tanaman di tempat ini, karena sesuai dengan namanya semua tanaman di kota ini bersumber dari kebun bibit ini.
12. Rumah Kompos
Selain tanaman, Kebun Bibit Wonorejo ini juga mengolah sampah organik dari kota Surabaya menjadi kompos yang akan di gunakan untuk menyuburkan tanaman di seantero kota.
13. Tempat Berkemah
14. Kran Air Siap Minum
15. Sentra Wisata Kuliner.
Dan, ini lokasi Kebun Bibit Wonorejo.

Dari ketiga lokasi yang direncanakan tersebut, dapat disimpulkan bahwa destinasi wisata kali ini bersifat penjelajahan. Anak-anak diberi kesempatan untuk eksplorasi hal-hal yang baru. Dan kesimpulan cukup penting lainnya yaitu bahwa wisata kali ini bernilai ekonomis, tidak mengeluarkan banyak biaya.
Setelah mengetahui jam operasional dan denah lokasi wisata tersebut, Umi lanjut menyusun jadwal agenda wisata.
·         Berangkat jam 08.00 pagi, langsung menuju ke Ekowisata Mangrove Wonorejo. Keluar dari ekowisata jam 11.00. Dengan pertimbangan wisata tepi laut sebaiknya di pagi hari sebelum matahari begitu terik menyengat, dan air laut sedang surut.
·         Jam 11.00 menuju ke Kebun Bibit Wonorejo untuk bersantai sekaligus rehat makan siang. Umi berencana membawa bekal sendiri dan disana bisa menggelar tikar, berteduh di bawah pohon. Anak-anak bisa santai sambil bermain, orangtua bisa istirahat sambil meluruskan kaki.
·         Jam 14.00 sudah keluar dari Kebun Bibit menuju Kebunrojo, lokasi House of Sampoerna. Karena jadwal SHT tepat waktu, jadi diusahakan sebelum jam 15.00 sudah tiba disana. Pertimbangan mengambil jadwal SHT sore hari karena setelah beraktifitas fisik saatnya bersantai duduk di atas bus sambil mendengarkan cerita sejarah Kota Surabaya.

Rencana wisata ini diputuskan H-3. Umi langsung menghubungi kontak bus SHT untuk reservasi. Namun sangat disayangkan, reservasi melalui telepon sudah ditutup karena sudah memenuhi separuh kuota. Jadi, harus reservasi di tempat pada hari H.

Exploring Time !!
Jam lima pagi, Umi sudah sibuk di dapur menyiapkan sarapan dan bekal untuk makan siang nanti. Tips membuat bekal makan siang adalah makanan yang tidak cepat berubah asam, bukan sayur berkuah, dan yang paling penting yaitu disukai anak-anak. Untuk menjaga energi anak-anak selalu prima, asupan makanan harus dijaga. Bekal makan siang yang umi siapkan yaitu mie goreng lengkap dengan telur dan sayuran hijau, ayam goring dan nugget.
Jam enam pagi, anak-anak sedang mandi dan Abi mulai memasukkan perbekalan ke dalam mobil. Setelah mandi lanjut sarapan. Rencana keberangkatan maju 1 jam, karena harus meluncur ke HoS dulu di Kebunrojo untuk reservasi bus SHT.
Jam tujuh pagi, sesuai rencana mobil sudah keluar dari halaman rumah. Langsung menuju Kebunrojo. Waktu yang ditempuh dari Gresik yaitu sekitar 45 menit, karena hari masih pagi dan jalan masih cukup lengang.
Sampai di HoS, lanjut reservasi bus SHT untuk jadwal jam 15.00. Tidak ada syarat dan ketentuan khusus untuk melakukan reservasi. Hanya perlu memberikan nama, nomor kontak dan jumlah kursi yang dipesan. Anak berusia diatas 2 tahun sebaiknya dipesankan 1 kursi supaya bisa duduk sendiri di dalam bus.   
Setelah dari HoS langsung meluncur ke Wonorejo, melewati jalan MERR yang masih cukp lancar. Jam sembilan tepat kami sudah sampai di Ekowisata Mangrove Wonorejo. Dengan hanya mengandalkan GPS, lokasi ekowisata cukup mudah dijangkau. Banyak petunjuk arah yang dipasang sepanjang jalan Wonorejo.
Tiba di area parkir, anak-anak ingin bergaya dulu. Area parkir yang rapi dan hijau serasa menjadi ucapan welcome sebagai kesan awal yang baik. Di area parkir ini tersedia musholla, toilet serta playground.

Ekowisata Mangrove Wonorejo
           
            Jembatan kayu di tengah-tengah hutan mangrove, kesan naturalnya cukup berkesan. Anak-anak bebas berjalan sendiri, sesekali mendekati sisi pagar untuk melihat rawa hutan. Ada beberapa papan informasi mengenai populasi burung yang hidup di hutan bakau. Informasi tersebut dipasang di sisi-sisi pagar. Cukup mudah dibaca bahkan oleh anak-anak dengan daya ingin tahunya yang tinggi.
            Pandangan kami segera mencari dimana dermaga berada. Karena tujuan utama ke ekowisata ini ingin mengajak anak-anak menaiki perahu, menyusuri sungai hingga bertemu laut. Dermaga terletak di sisi lain dari jembatan kayu ini.

Ekowisata Mangrove Wonorejo
         
Ekowisata Mangrove Wonorejo
   Setelah membeli tiket, saatnya menunggu di dermaga. Kami hanya membeli tiket dewasa saja, karena anak-anak masih dibawah 5 tahun dan tidak dikenakan biaya. Waktu tunggu tidak terlalu lama karena peminat perahu ini cukup banyak. Satu perahu dapat memuat 20-30 penumpang.




           
Sesuai perkiraan, kakak si anak aktif ini begitu antusias diajak naik perahu menyusuri sungai. Melihat hutan bakau yang berjejer di sepanjang tepi sungai, juga ada sekawanan burung yang hidup dalam hutan bakau tersebut. Rasanya seperti jauh sekali dari Kota Surabaya yang berjejal dengan hutan beton.
           
            Perjalanan naik perahu ini menempuh waktu sekitar 15 menit. Kami turun di dermaga tepi laut. Bentangan laut Jawa terpampang di depan mata kami. Di tepi laut ini disediakan beberapa gazebo, musholla dan toilet. Namun berbeda dengan jembatan kayu di awal masuk ekowisata tadi, di sini menggunakan jembatan bambu. Lebih memberikan sensasi berada di pedalaman hutan bakau. Anak-anak harus dalam pengawasan ekstra, karena jembatan tidak dilengkapi dengan pagar.
 
Ekowisata Mangrove Wonorejo
            Beristirahat sejenak di salah satu gazebo yang terbesar, sambil memandang jauh ke arah garis laut yang membentang. Gazebo ini merupakan fasilitas umum. Terbayang mengajak sanak saudara rekreasi ke tempat ini dengan membawa perbekalan dan makanan yang banyak, menghabiskan waktu setengah hari. Dermaga ini ditutup jam 16.00, setelah itu tidak ada lagi perahu yang menjemput untuk kembali ke ekowisata.



            Jam sudah menunjukkan pukul sebelas siang. Energi anak-anak sudah cukup terkuras, lambung pun sudah menuntut haknya. Saatnya kita beranjak meninggalkan tepi laut ini sebelum terik matahari tepat diatas kepala.

            Keluar dari ekowisata mangrove langsung menuju Kebun Bibit Wonorejo. Tidak jauh, hanya menempuh waktu sekitar 10 menit. Anak-anak sudah waktunya mengisi amunisi untuk energinya yang tidak ada habisnya.
            Tiba di Kebun Bibit, kami menurunkan semua perbekalan termasuk tikar sebagai alas duduk. Pandangan kami langsung berputar mencari area yang teduh dan nyaman. Cukup banyak spot yang oke untuk dijadikan tempat piknik dengan menggelar tikar.
            Kami menuju danau yang merupakan center of view di Kebun Bibit ini. Banyak pohon tinggi di sekelilingnya yang bisa dijadikan peneduh. Kebersihan juga cukup terjaga. Jadi tidak ragu lagi untuk segera menggelar tikar. Meskipun disediakan bangku-bangku permanen menghadap danau tapi kami lebih memilih ber-piknik ria di atas tikar. Si kecil yang lagi senang merangkak pun bisa bebas bergerak. Area bermain anak-anak juga tersebar di beberapa titik, sehingga anak-anak bermain masih tetap dalam pandangan mata.
 
Kebun Bibit Wonorejo


            Setelah tikar terbuka, perbekalan makan siang pun disajikan.
            Sambil istirahat dan memantau anak-anak yang bermain, kami bergantian sholat dhuhur di musholla. Letak musholla cukup mudah dijangkau dari beberapa titik. Toilet bersebelahan dengan musholla.
            Energi anak-anak seperti tidak ada habisnya. Padahal abi uminya merasa begitu nikmat dengan meluruskan kaki. Pak driver pun ternyata tidak hanya meluruskan kaki, namun juga memejamkan mata. Umi membiarkannya terlelap, karena setelah ini masih ada satu tujuan lagi yang dijangkau cukup jauh dari Kebun Bibit ini.
            Jarum jam mendekati angka 2, tandanya kami harus segera berkemas. Semua perbekalan kembali dimasukkan dalam 1 kantong, dan tikar kembali dilipat.
            Kembali menuju HoS di Kebunrojo. Kami memilih rute melalui jalan tol untuk mempersingkat waktu, dan tidak tertinggal bus SHT.   
            Tepat jam 14.30 kami tiba di HoS. Ternyata sore hari banyak wisatawan yang sedang berkunjung. Di HoS tedapat museum rokok, karena dulunya di sana adalah pabrik rokok Sampoerna.
            Kami segera menuju tempat pengambilan tiket yang terletak di dalam CafĂ©. Beberapa orang sedang duduk-duduk sambil menunggu pintu bus dibuka.
            15 menit kemudian, para tracker dipersilakan untuk naik ke dalam bus. Tracker adalah istilah para penumpang bus SHT ini, karena kami akan menjelajah beberapa tempat bersejarah di Kota Surabaya. Total sekitar ada 20 tracker yang mengikuti penjelajahan sore ini.
            Tepat jam 15.00, pemandu mulai menyalakan mic dan speaker, bus SHT pun mulai melaju keluar dari halaman parkir HoS. Pemandu menjelaskan tentang tour wisata dengan sangat menarik dan interaktif. Dan satu lagi, pemandu juga orang yang berkompeten menceritakan tentang sejarah, sehingga kami para tracker merasa seperti sedang di dalam kelas sejarah.
Anak-anak pun tak kalah antusias mendengarkan cerita dari pemandu, sambil sesekali mengamati jalanan dari kaca jendela bus yang cukup besar. Mereka sangat senang memakai tanda pengenal tracker yang dipinjami pemandu selama perjalanan.
Tujuan pertama bus SHT ini yaitu Kampung Keraton yang berada di Jalan Pahlawan hingga Jalan Kramat Gantung. Pemandu mengajak kami turun di salah satu gang keraton yang masih nampak sisa-sisa bangunannya.
 
Tracker Surabaya Heritage



Keraton Surabaya memang sangat asing d telinga kami. Ya, karena saat ini keraton tersebut hanya meninggalkan bangunan-bangunan tak terawat yang merupakan bagian dari keraton. Keraton Surabaya kalah dalam peperangan melawan Belanda sejak sebelum terjadinya kemerdekaan, sehingga kekuasaan keraton pun di hilangkan termasuk sebagian besar bangunannya. 
 
Kami diajak berjalan hingga ujung jalan Keramat Gantung. Pemandu mencertakan sekilas asal-usul penamaan jalan tersebut. Setelah itu kami kembali naik ke dalam bus. Tujuan selanjutnya adalah Balai Kota Surabaya atau kantor walikota.



   Pemandu mengajak kami melihat bungker yang berada di gedung Balai Kota. Bungker ini menghubungkan Balai Kota dengan rumah kediaman walikota. Bangunan Balai Kota termasuk bangunan bersejarah peninggalan Belanda.
Setelah mengamati di dalam bangunan Balai Kota,anak-anak sudah tak sabar ingin berlarian di halaman Balai Kota. Sesuatu yang cukup unik berada di Balai Kota ini yaitu banyaknya tanaman sayuran dalam pot layaknya tanaman hias. Seperti di dekat pintu masuk ada tanaman terong, cabe, daun bawang, kembang kol, jagung.





            Setelah dari Balai Kota, perjalanan kembali menuju HoS. Karena satu tujuan lagi yaitu Gedung Cak Durasim sedang digunakan untuk acara resepsi, sehingga kami tidak turun disana.



            Tepat 1 jam waktu perjalanan bus SHT ini. Ekspresi anak-anak sangat antusias mengikuti perjalanan bus wisata ini. Lelah seharian terbayar sudah melihat energi semangat dan ceria dari anak-anak sejak pagi tadi. Setelah dari Kebunrojo, kami langsung pulang kembali menuju Gresik. Kakak Afifah langsung terpejam tidur selama dalam perjalanan pulang.
            Semoga petualangan satu hari ini memberi kesan dan pengalaman bagimu, Nak.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar