Jumat, 02 Desember 2016

Talents Mapping Abah Rama

REJEKI ITU PASTI, KEMULIAAN HARUS DICARI
Matrikulasi Ibu Profesional sesi #7

Alhamdulillah setelah melewati dua tahapan “Bunda Sayang” dan “Bunda Cekatan” dalam proses pemantasan diri seorang ibu dalam memegang amanah-Nya, kini sampailah kita pada tahapan “Bunda Produktif”.
Bunda Produktif adalah bunda yang senantiasa menjalani proses untuk menemukan dirinya, menemukan “MISI PENCIPTAAN” dirinya di muka bumi ini, dengan cara menjalankan aktivitas yang membuat matanya “BERBINAR-BINAR”
Sehingga muncul semangat yang luar biasa dalam menjalani hidup ini bersama keluarga dan sang buah hati. Para Ibu di kelas Bunda Produktif memaknai semua aktivitas sebagai sebuah proses ikhtiar menjemput rejeki.
Mungkin kita tidak tahu dimana rejeki kita, tapi rejeki akan tahu dimana kita berada.
Sang Maha Memberi Rejeki sedang memerintahkannya untuk menuju diri kita
Allah berjanji menjamin rejeki kita, maka melalaikan ketaatan pada-Nya, mengorbankan amanah-Nya, demi mengkhawatirkan apa yang sudah dijaminnya adalah kekeliruan besar.

Untuk itu Bunda Produktif sesuai dengan value di Ibu Profesional adalah bunda yang akan berikhtiar menjemput rejeki, tanpa harus meninggalkan amanah utamanya yaitu anak dan keluarga.
Semua pengalaman para Ibu Profesional di Bunda Produktif ini, adalah bagian aktivitas amalan para bunda untuk meningkatkan sebuah *KEMULIAAN* hidup.
Karena REJEKI itu PASTI, KEMULIAAN lah yang harus DICARI

Apakah dengan aktifnya kita sebagai ibu di dunia produktif akan meningkatkan kemuliaan diri kita, anak-anak dan keluarga? Kalau jawabannya” iya”, lanjutkan. Kalau jawabannya” tidak” kita perlu menguatkan pilar “bunda sayang” dan “bunda cekatan”, sebelum masuk ke pilar ketiga yaitu “bunda produktif”.
Tugas kita sebagai Bunda Produktif bukan untuk mengkhawatirkan rizqi keluarga, melainkan menyiapkan sebuah jawaban “Dari Mana” dan “Untuk Apa” atas setiap karunia yang diberikan untuk anak dan keluarga kita.

Maka
Bunda produktif di Ibu Profesional tidak selalu dinilai dengan apa yang tertulis dalam angka dan rupiah, melainkan apa yang bisa dinikmati dan dirasakan sebagai sebuah kepuasan hidup, sebuah pengakuan bahwa dirinya bisa menjadi Ibu yang bermanfaat bagi banyak orang.
Menjadi Bunda Produktif, tidak bisa dimaknai sebagai mentawakkalkan rejeki pada pekerjaan kita.
Sangat keliru kalau kita sebagai Ibu sampai berpikiran bahwa rejeki yang hadir di rumah ini karena pekerjaan kita.

Menjadi produktif itu adalah bagian dari ibadah, sedangkan rejeki itu urusan-Nya.
Seorang ibu yang produktif itu agar bisa,
           1menambah syukur, 
           2
menegakkan taat 

          3berbagi manfaat.

Rejeki tidak selalu terletak dalam pekerjaan kita,
 Allah berkuasa meletakkan sekehendak-Nya
Maka segala yang bunda kerjakan di Bunda Produktif ini adalah sebuah ikhtiar, yang wajib dilakukan dengan sungguh-sungguh (Profesional).
Ikhtiar itu adalah sebuah laku perbuatan, sedangkan Rejeki adalah urusanNya.
Rejeki itu datangnya dari arah tak terduga, untuk seorang ibu yang menjalankan perannya dengan sungguh-sungguh dan selalu bertaqwa.
Rejeki hanya akan menempuh jalan yang halal, maka para Bunda Produktif perlu menjaga sikap saat menjemputnya,
Ketika sudah mendapatkannya , jawab pertanyaan berikutnya “ Buat Apa?”. Karena apa yang kita berikan ke anak-anak dan keluarga, halalnya akan dihisab dan haramnya akan diazab.

Salam Ibu Profesional,
/Tim Matrikulasi Ibu Profesional/
_Sumber bacaan_:
_Antologi para Ibu Profesional, BUNDA PRODUKTIF, 2014_
_Ahmad Ghozali, Cashflow Muslim, Jakarta, 2010_
_Materi kuliah rutin Ibu Profesional, kelas bunda produktif, Salatiga, 2015_
_____________________________________________________________________________________
#widitramaulida_NHW7

Talents Mapping Abah Rama


Dalam Strength Typology Map tersebut, ada 1 kelompok dimana saya memiliki dominasi kekuatan peran di dalamnya. Yaitu Networking atau Bekerjasama dengan orang.
Seperti dalam penjabaran misi spesifik hidup (NHW 4), saya menyebutkan tentang kekuatan jiwa sosial saya. Meskipun saya senang bekerja mandiri, namun saya akan lebih puas ketika hasil kerja saya menjadi bahan untuk bekerja sama dengan orang lain. Dan berorganisasi menjadi wadah penyaluran peran ini.
Hubungan interpersonal ini saya batasi dalam ranah kerjasama dan bukan atau belum dalam ranah memimpin.  Saya senang belajar organisasi, berkomunikasi, mengelola sumber daya, merumuskan program kerja. Namun saya memiliki kepekaan rasa cukup tinggi, sehingga belum sesuai untuk mengambil peran instruktur. Sering merasa tidak tega ketika membagi pekerjaan.



Lalu, mengaitkan networking dengan peran yang lain. “Apa yang bisa saya lakukan untuk orang lain?”. Saya memiliki peran motivator, creator dan journalist.
Ö        Motivator. Apapun bentuknya saya merasa senang ketika apa yang saya sampaikan menjadi inspirasi bagi orang lain.
Ö        Journalist. Sedikit banyak menyukai dunia media sebagai wadah eksistensi diri.
Ö        Creator. Seperti dalam NHW 5. Saya ingin berkarya dengan cara beda dan menghasilkan karya yang belum banyak digunakan orang lain.



BISA
TIDAK BISA
SUKA
Ö      Menyajikan ide dan gagasan dalam bentuk visual
Ö      Bekerjasama dengan orang lain
Ö      Berorganisasi
Ö      Bercocok tanam
Ö      Desain grafis
TIDAK SUKA
-        Masak sebagai hobi
-         Berdandan




Tidak ada komentar:

Posting Komentar